Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) salah satu kompetisi yang sangat menyeramkan awalnya bagiku hingga hanya tepikirkan untuk mengikutinya namun tak kurang dari 3 tahun sebelum aku dapat memberanikan diri untuk terjun langsung untuk mengikutinya. Bukan tanpa alasan, PPAN ini sebuah kompetisi yang diikuti oleh para pemuda terbaik dari seluruh daerah di Provinsiku yaitu Provinsi Jambi dan dibalut dengan ketatnya seleksi dalam kompetisi ini yang membuat PPAN akan terlihat menyeramkan. Namun pada tahun 2018 tepatnya pada bulan April aku memberanikan diri untuk mengikuti dalam kompetisi ini dengan keinginan untuk melepas ambang batas dari kemampuanku dan belajar dari situ. Setiap fase penyeleksian aku ikuti dengan persiapan yang terbatas namun aku merasakan hal yang cukup aneh dimana sulitnya kompetisi ini sangat terasa namun disisi lain kompetisi ini sangat menyenangkan, hal ini terasa ketika 56 orang dari kami dikarantina di hotel yang sama dan rasa kekeluargaan kami terbentuk dari situ, setiap rangkaian di kompetisi ini pun lebih terasa ke arah berkembang bersama dimana ini dibuktikan dengan saling dukung satu sama lain ketika seleksi mulai dari saling membantu dalam berpakaian dan menyiapkan penampilan seni, beribadah bersama, makan bersama dll. Selain dari pada itu, manajemen dari PCMI sangat saya sukai dimana setiap rangkaian dibuat secara transparan bahkan hingga detail penilaian pun di publikasi secara umum kepada seluruh peserta ditambah dengan masukan para juri yang menjadikan kita tepat sasaran untuk meningkatkan kemampuan kita dengan sangat detail. Walapun pada akhirnya hanya ada 2 orang terpilih menjadi delegasi dan saat itu bukan aku, namun pelajaran dan semangat untuk lebih berkembang itulah yang tidak bisa di dapatkan di kompetisi lain. Selesai dari PPAN 2018, semangat berkobar untuk mempersiapkan diri di PPAN 2019 dimana persiapan itu dimulai dari komponen yang membuatku sangat lemah di PPAN 2018 yang sebelumnya sudah diberikan oleh panitia. Aku selalu percaya dengan kata-kata “setiap hasil tidak akan menghianati usaha” dan ini aku buktikan sendiri dimana persiapanku selama 1 tahun untuk “upgrade” diri tebayar dengan terpilihnya aku untuk menjadi delegasi Jambi untuk Pertukaran Pemuda Antar Negara Indonesia – Korea (PPIKor) 2019. Hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggan tersendiri dimana salah satu mimpiku untuk menjadi delegasi Jambi dan Indonesia di negara lain menggunakan seragam kebangsaan tercapai. Dari sinilah aku belajar banyak tentang berusaha menaklukan rasa takut akan kompetisi yang belum aku ikuti namun setelah langsung mengkutinya perasaan itu berubah menjadi kobaran semangat untuk meningkatkan kapasitas diri dan selama tetap berjuang “universe will answer our effort with great result”.
2019
Indonesia - Korea Youth Exchange Program (IKYEP)
Selected to be one of the Indonesian Delegates for the Indonesia Korea Youth Exchange Program
2018
1st Runner Up Jambi Youth Exchange
Runner Up for Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Programme (SSEAYP) Jambi
2014
PCMI 1 on 1 Debating Championship
Top 6 Best Debater at PCMI Jambi 1 on 1 Debating Championship